Kenapa sich kita kok harus mempelajari
TCP/IP? Karena kalau kita mau serius untuk mempelajari jaringan baik itu di
windows, linux, mac maupun system operasi yang lain ilmu kesaktian TCP/IP ini
sangat penting untuk kita kuasai. Dengan memahami TCP/IP maka kita akan mampu
untuk belajar lebih lanjut mengenai jaringan yang lebih rumit. Dan dengan
TCP/IP kita mampu mensetting kompi kita buat terhubung ke dunia luar.
TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol)
Adalah sekumpulan protokol
yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada jaringan
komputer. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing
bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data.
Kesimpulannya, TCP/IP inilah yang memungkinkan kumpulan komputer untuk
berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu jaringan.
TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan inteface
jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol ini tidak spesifik
terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Sekumpulan protokol
TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada
gambar dibawah ini.
TCP/IP layer
Konsep TCP/IP
Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme
pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses
pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer yang dituju.
Tentunya dalam proses pengiriman yang terjadi tidak semudah yang dipikirkan.
Alasan pertama, komputer tujuan berada jauh dari komputer sumber sehingga paket
data yang dikirimkan bisa saja hilang atau rusak di tengah jalan. Alasan
lainnya, mungkin komputer tujuan sedang menunggu/mengirimkan paket data dari/ke
komputer yang lain. Tentunya paket data yang akan dikirimkan diharapkan sampai
dengan tepat tanpa terjadi kerusakan. Untuk mengatur mekanisme komunikasi data
tersebut dibutuhkan pengaturan proses pengiriman data yang dikenal sebagai
protocol. Protokol di sini adalah
sebuah perangkat lunak yang melekat pada setiap sistem operasi tertentu.
Lapisan Network/Network Access Layer
Lapisan Network/Network Access Layer
Lapisan Network bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari
media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik atau gelombang
radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus mampu menterjemahkan
sinyal listrik menjadi data digital yang di mengerti oleh komputer, yang
berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Lapisan
Internet/Internet Layer
Lapisan Internet bertanggung jawab dalam
proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga
macam protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP. IP (Internet Protocol) berfungsi untuk
menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. ARP (Address Resulotion Protocol)
ialah protokol yang digunakan untuk menemukan alamat hardaware dari
host/komputer yang terletak pada network yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control
Massage Protocol) ialah protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan dan
melaporkan kegagalan pengiriman data.
Lapisan
Transport/Transport Layer
Layer Transport, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antara dua host/komputer. Pada lapisan Transport menggunakan
Acknowledgement positif dan Acknowledgement negative pada aliran datanya.
Acknowlegment positif akan memberitahukan pesan apabila data yang di
transferkan telah sampai sedangkan Acknowledgement negative jika paket yang
ditransfer tidak sampai ke tujuan maka akan terjadi pengiriman ulang. Kedua
protokol tersebut ialah TCP (Transmission Control Protokol) dan UDP (User
Datagram Protocol).
Lapisan
Aplikasi/Aplication Layer
Layer teratas adalah Aplication Layer.
Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP
misalnya http, ftp, telnet, smpt dan lain sebagainya.
IP Address
Lebih penting dari itu semua suatu
komputer atau peralatan jaringan tidak akan pernah dapat terkoneksi atau
menjadi bagian suatu jaringan jika tidak memiliki IP Address. Artinya setiap
komputer harus mempunyai IP address meskipun hanya terkoneksi ke dalam jaringan
lokal dan tidak terhubung ke jaringan publik/internet. Secara teknis dapat
dikatakan bahwa IP Address dapat di gunakan untuk identifikasi lapisan network
oleh suatu host dan router pada jaringan TCP/IP. Setiap komputer dalam suatu
jaringan mempunyai identifikasi alamat yang unik. Ada dua metode yang di
gunakan untuk pengalamatan komputer dalam sebuah protocol TCP/IP network :
1.
Static IP Addressing : adalah pengaturan alamat IP untuk setiap workstation
di tentukan secara manual oleh administrator.
2.
Dynamic IP Addressing (DHCP) : adalah pengaturan setiap client pengalamatan
IP di atur oleh DHCP server secara dinamic setiap saat.
Format Alamat IP
IP Address merupakan bilangan biner 32
bit yang di pisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik pada setiap 8
bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet dan biasanya ditampilkan dalam
format desimal xxx.xxx.xxx.xxx yang selanjutnya di sebut notasi desimal
bertitik (doted decimal notation, DDN). Meskipun di tulis
dalam notasi decimal tetapi proses yang di belakang layar tetap menggunakan
notasi bilangan biner. Contoh IP Address adalah:
192
|
168
|
0
|
1
|
11000000
|
10101000
|
00000000
|
00000001
|
Pembagian Kelas IP Address
Ip address di bagi dalam beberapa kelas
untuk memudahkan pengelolaannya. Setiap alamat IP terdiri dari dua field yaitu:
·
Field NetId : alamat
jaringan logika dari subnet dimana komputer di hubungkan.
·
Field HostId : alamat device
logical secara khusus di gunakan untuk mengenali masing-masing hoat pada
subnet.
Net ID
|
Host ID
|
w
|
x
|
y
|
z
|
192
|
168
|
0
|
1
|
IP Address di bagi dalam lima kelas
sebagai berikut:
Kelas A
Kelas A mempunyai 7 bit Network ID
(nomor unik jaringan) dan 24 bit alamat host. Bit urutan tertinggi (paling
kiri) selalu bernilai nol (0). sehingga terdapat 128 ( 2 pangkat 7)
Network-ID di dalam kelas A.
0
|
Network ID
|
Alamat Host/Host ID
|
7 bit
24
bit
Alamat
kelas A
|
|
0.0.0.0
|
Dicadangkan,
tidak boleh di gunakan
|
1.0.0.0
s.d 126.0.0.0
|
Tersedia
dan boleh digunakan
|
127.0.0.0
|
Dicadangkan,
di gunakan oleh localhost untuk keperluan loopback
|
Sebagaimana anda lihat alamat kelas A hanya menggunakan oktet pertama ID jaringan, tiga host yang tersisa di gunakan sebagai Host ID. Kelas A dapat mendukung 16.777.214 host.
Kelas B
Alamat jaringan kelas B memiliki 14 bit Network ID dan 16 bit Host ID dan selalu di mulai oleh biner 10. Dengan demikian pada kelas B dapat dibuat sebanyak 16.384 jaringan yaitu 2 pangkat 14.
10
|
Network ID
|
Host ID
|
14
bit
16 bit
Alamat
kelas B
|
|
128.0.0.0
s.d 191.254.0.0
|
Tersedia
dan boleh digunakan pada host atau device jaringan
|
191.255.0.0
|
Di
cadangkan, tidak di pakai.
|
Kelas C
Alamat jaringan kelas C mempunyai 21 bit Network ID dan 8 bit Host ID dan selalu di awali 3 bit 110. Pada kelas c terdapat sebanyak 2.097.152 alamat jaringan, yaitu 2 pangkat 21. dalam penggunaannya akan berkurang 2 untuk network id dan broadcast.
110
|
Network ID
|
Host ID
|
21
bit 8
bit
Alamat
kelas C
|
|
192.0.0.0
|
Di
cadangkan dan tidak dipakai
|
192.0.1.0
s.d 223.255.254.0
|
Tersedia
dan boleh di gunakan
|
233.255.255.0
|
Di
cadangkan
|
Kelas D
Alamat Jaringan kelas D semuanya di gunakan untuk multicasting, dan selalu di awali bit-bit 1110.
1110
|
Multicast
|
28 bit
Alamat Kelas D
|
|
224.0.0.0 s.d 239.255.255.255
|
Kelompok Multicast
|
Kelas E
Jaringan kelas E di tandai 4 bit
bernilai 1 (1111) pada bagian awal alamat yang sebenarnya tidak boleh di
pakaikan pada host, digunakan sebagai media research teknologi masa depan.
Alamat Kelas E
|
|
224.0.0.0 s.d 239.255.255.255
|
Di cadangkan (ilegal)
|
255.255.255.255
|
Dicadangkan, broadcast
|